%0 Journal Article %T Pemeraman untuk meningkatkan kualitas keju yang diinnokulasi Rhizopus oryzae %A SOLIKAH ANA ESTIKOMAH %A SUTARNO %A ARTINI PAANGASTUTII %J Bioteknologi %D 2010 %I UNS Solo %X Estikomah SA, Sutarno, Pangastuti A. 2010. Pemeraman untuk meningkatkaan kualitas keju yang diinokulasi Rhizopus oryzae. Bioteknologi 7: 55-62. Keju merupakan makanan hasil fermentasi dari susu yang proses fermentasinya dilakukan oleh bakteri asam laktat maupun jamur. Rhizopus oryzae diketahui mampu menghasilkan asam laktat, protease, dan lipase. Perubahan cita rasa dan tekstur keju terjadi selama pemeraman keju. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kualitas keju yang diinokulasi R. oryzae melalui pemeraman. Pemeraman dilakukan dengan variasi waktu (7, 14 hari) dan suhu (5oC, 10oC, 15oC). Penelitian ini terdiri dua tahap, yaitu pembuataan keju mentah diikuti pemeraman keju mentah tersebut. Keju penelitian dianalisis nilai pH, kadar lemak, kadar protein, kadar asam amino dan diidentifikasi mikrobanya. Data hasil penellitian dianalisis dengan uji siidik ragam (ANAVA), kemudian dilanjutkan dengan uji berjarak ganda Duncan (DMRT) pada taraf signifikansi 5%. Data hasil tingkat kesukaan dianalisis dengan statistik nonparametrik uji Fridman yang dilanjutkaan dengan Wilcoxon Signed Rank Test (WSRT) pada taraf sigifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keju peram yang disukai panelis adalah keju peram pada suhu 15oC selama 14 hari. Kondisi pemeraman berpengaruh terhadap nilai pH, kadar lemak,, kadar proteinn dan tidak berpengaruh pada kadar asam amino. Kualitas keju peram terbaik terdapat pada kondisi suhu 15ˇăC selama 14 hari, memiliki nilai pH 4,40, kadar protein tertinggi yaitu sebesar 99,78%, dan kadar lemak sebesar 35,02%. Hasil identifikasi mikroba pada keju mentah dan keju peram meliputi Enterococcus hirae (Enterococcus faecalis), Bacillus subtilis, dan Aspergillus sp. %K keju %K fermentasi %K Rhizopus oryzaee %K pemeraman %K suhu. %U http://biosains.mipa.uns.ac.id/C/C0702/C070201.pdf