%0 Journal Article %T Dinamika Kedudukan Interface di Pesisir Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah %A Setyawan Purnama %J - %D 2017 %R https://doi.org/10.22146/mgi.25493 https://doi.org/10.22146/mgi.25493 %X Abstrak Interface adalah mintakat pertemuan antara air laut yang bersifat asin dan airtanah di daratan yang bersifat tawar. Interface tidak ditemukan dalam wilayah yang tegas, namun merupakan wilayah percampuran antara air tawar dan air asin, sehingga keberadaan interface tidak bersifat statis melainkan dinamis. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui dan menganalisis kedudukan interface di Pesisir Kabupaten Kebumen dan (2) menganalisis dinamika kedudukan interface selama kurun waktu 21 tahun yaitu tahun 1993 dan 2014. Kedudukan interface diketahui berdasarkan pendugaan geolistrik rangkaian Schlumberger. Pendugaan dilakukan pada lokasi dan jalur yang sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Simoen dkk. (1993), yaitu pada (1) jalur Salak-Petanahan-Munggu-Gadung-Pantai Petanahan, (2) jalur Tambakrejo-Jeblok-Prajuritan-Adikarto-Pantai Kebumen dan (3) jalur Sinungrejo-Sidoluhur-Bener-Kaibon-Ambal dan Pantai Kutowinangun. Perbandingan hasil pendugaan interface di kedua waktu tersebut akan diketahui perbedaan dan persamaan kedalaman interface pada masing-masing titik pengukuran dalam selang waktu 21 tahun dan selanjutnya dapat dianalisis faktor-faktor yang mempengaruhinya. Hasil penelitian menemukan adanya lapisan airtanah tawar mulai kedalaman 2 hingga 10 meter dari permukaan tanah. Berbeda dengan di tahun 1993, hasil pendugaan di tahun 2014 tidak mendeteksi adanya interface di semua jalur pengukuran. Tidak terdeteksinya interface disebabkan kedudukan interface semakin dalam akibat desakan airtanah tawar yang semakin kuat. Abstract An interface is a zone where seawater (salt) and inland groundwater (fresh) meet. It has no distinct boundaries because it is formed by a mixture of fresh and saltwater. Therefore, the presence of interface is not static or somewhat dynamic. This research aimed to (1) identify and analyze the position of salt-freshwater interface in the Coast of Kebuman Regency and (2) analyze the dynamics of the said interface at a timespan of 21 years, i.e., in 1993 and 2014. The position was estimated using geoelectrical sounding with Schlumberger arrangement. The estimation was conducted in the locations and along the lines that were determined based on the research performed by Simoen et al. (1993). The lines traversed the following areas (1) Salak-Petanahan-Munggu-Gadung-Petanahan Coast, (2) Tambakrejo-Jeblok-Prajuritan-Adikarto-Kebumen Coast, and (3) the Sinungrejo-Sidoluhur-Bener-Kaibon-Ambal-Kutowinangun Coast. The comparison of the estimated interfaces in two observation years yielded depth differences and similarities at every %K interface %K geolistrik %K pesisir %K Kebumen %K interface %K geoelectric %K coast %K Kebumen %U https://jurnal.ugm.ac.id/mgi/article/view/25493