|
MAPPING THE FATE OF RELIGIONS IN THE LATE MODERN ERA: A Theoretical SurveyAbstract: The monolithic approach of modernism that tends to generalize the ‘fate’ of religion based on secularism thesis is misleading, because secularization itself is indeed a multidimensional concept. This paper describes the ‘fate’ of religion in the late modern era from four perspectives: secularization, fundamentalism, religious changes, and Rational Choice Theory (RCT), focusing on their backgrounds, argument, and problems. Having discussed the four perspectives, the paper discuses the roots of controversy among the four and then looks for the possibility to negotiate among them. Finally, using Greeley’s profile of religions in Europe (2002), the paper proposes a thesis of religious vitality based on the relationship between cultural supports and religious vitality in the late modern era. [Pendekatan monolitik terhadap modernisme cenderung menegasikan bahkan menghilangkan agama. Asumsi seperti ini kerap kali keliru, karena setidaknya sekularisasi itu sendiri merupakan konsep yang multidimensional. Artikel ini menjelaskan ‘nasib agama’ pada era modern melalui empat perspektif: sekularisasi, fundamentalisme, perubahan agama, dan Rational Choice Theory (RCT) melalui analisa latar belakang, argumen, dan persoalan-persoalan yang melingkupi. Setelah dianalisis melalui empat perspektif tersebut, artikel ini melanjutkan pada pembahasan akar yang melatarbelakangi kontroversi empat pendekatan tersebut sembari mencoba mendialogkannya. Dengan mengadopsi pendekatan Greeley (2002), penulis berargumen bahwa signifikansi agama terletak pada relasi budaya dan peran penting agama dalam abad modern.]Keywords: Modernity, Secularism, Fundamentalism, Religious Changes, Rational Choices Theory (RCT).
|